Pesantren kuno itu sekaligus padepokan silat," kata Gus Maksum. Gus Maksum Jauhari atau Mbah Maksum memang selalu identik dengan dunia persilatan, terutama "PAGAR NUSA" . Pagar Nusa merupakan Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama hasil musyawarah para Kyai, ulama, pendekar serta tokoh-tokoh pencak silat NU pada tanggal 12 Muharram 1406 H
Kata-kata Gus MaksumKata-kata Gus Maksum - Kata-kata Gus Maksum Jauhari adalah kata-kata yang mengandung hikmah, nasihat, dan motivasi dari seorang ulama dan pendekar yang terkenal di Indonesia. Beliau adalah pendiri Pagar Nusa, sebuah organisasi pencak silat yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama NU. Beliau juga merupakan cucu dari KH. Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur. Gus Maksum lahir pada 8 Agustus 1944 di Kanigoro, Kras, Kediri. Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan minat dan bakat dalam bidang ilmu agama dan ilmu kanuragan. Beliau belajar dari ayahnya, KH. Abdullah Jauhari, yang juga seorang ulama dan guru silat. Beliau juga belajar dari para kyai lainnya di Lirboyo, seperti KH. Mahrus Aly dan KH. Muhammad Tholhah. Gus Maksum dikenal sebagai sosok yang nyentrik, berani, dan tegas dalam menyampaikan kebenaran. Beliau tidak segan-segan mengkritik atau menegur orang yang berbuat salah atau menyimpang dari ajaran Islam. Beliau juga tidak membeda-bedakan orang berdasarkan latar belakang atau golongan. Beliau bersahabat dengan semua orang, termasuk dengan tokoh-tokoh lintas agama dan budaya. Gus Maksum juga dikenal sebagai sosok yang ahli dalam ilmu kanuragan dan ilmu kekebalan. Beliau memiliki rambut gondrong yang konon bisa menjadi api jika marah atau bersemangat. Beliau juga memiliki banyak amalan wirid yang bisa merubah takdir atau melindungi diri dari bahaya. Salah satu amalan wirid yang terkenal adalah ayat kursi. Gus Maksum wafat pada 21 Desember 2003 di usia 59 tahun. Beliau dimakamkan di makam Kyai Lirboyo, di samping makam kakeknya, KH. Abdul Karim. Beliau meninggalkan warisan berupa kata-kata bijak yang masih relevan hingga saat ini. Berikut adalah beberapa contoh kata-kata Gus Maksum Jauhari beserta sumber kutipannya - "Jenengan niki wartawan, kedahe nggih gadah ilmu kanuragan." Anda ini wartawan, harusnya punya ilmu kanuragan. - "Nek ngersake kula paringi amalane." Kalau menyakiti saya, saya berikan amalan saya. - "Orang NU itu harus bisa bersilat dengan tiga hal silat lidah, silat hati, dan silat badan." Orang NU itu harus bisa berbicara dengan baik, bersikap dengan baik, dan bertindak dengan baik. - "Jangan pernah takut untuk berjuang demi kebenaran, karena Allah selalu bersama orang-orang yang berjuang." Jangan pernah takut untuk berjuang demi kebenaran, karena Allah selalu bersama orang-orang yang berjuang. - "Cinta itu bukan hanya kata-kata, tapi perbuatan. Cinta itu bukan hanya untuk manusia, tapi untuk Allah dan rasul-Nya." Cinta itu bukan hanya kata-kata, tapi perbuatan. Cinta itu bukan hanya untuk manusia, tapi untuk Allah dan rasul-Nya. Tetapi model shalawat Nariyyah yang di-ijazah-kan oleh Kiai Maksum, menurut penuturan Gus Zaim, berbeda dari (berbeda "dari", bukan "dengan") versi yang umum beredar. Versi Kiai Maksum: " 'ala Muhammadin tanhallu bihi al-'uqad," tanpa kata sambung "alladzi" sebagaimana versi yang biasa kita dengar. Konon, ini adalahAA A. Nama besar KH Maksum Djauhari alias Gus Maksum salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Kediri ini tak bisa dilepaskan dengan keberadaan Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa (Pagarnya NU dan Bangsa). Karena Gus Maksum yang juga cucu pendiri Ponpes Lirboyo Kediri, KH Abdul Karim ini, adalah pendiri Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa.
wx8Q4U.